Namunbeliau dapat memimpin kerajaan dengan baik hingga tahun 395 Masehi. Setelah beliau, tahta kerajaan diturunkan kepada Purnawarman. Manikmaya, Raja Suryawarman membangun kerajaan baru di Kendan yang terletak di wilayah Nagreg Bandung - Garut. 8. Raja Kerajaan Tarumanegara: Kertawarman (561 - 628 Masehi) 9. Sudhawarman (628 - 639 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ada yang ingat kisah saur sepuh? Saya ingat sedikit jikayang dimaksud adalah sandiwara radionya. Meski keluarga saya penggemar berat tidak pernah ketinggalan, saya hanya mengingat-ingat di saat akhir penyiaran. Tetapi saur sepuh adalah film yang ditonton di bioskop keluarga, saat itu jaringan bioskop murah di Palembang masih banyak dan masih diminati, sebelum beredarnya film berjudul erotis itu sepuh itu menarikminat saya memahami perkembangan kerajaan di Indonesia, mungkin lebih tepatnya perkembangan kerajaan di Jawa. Karena pelajaran sejarah pada masa saya sekolah,dan tampaknya sampai saat ini adalah jawa sentris. Kami, anak-anak yang dibesarkan di Palembang akan sangat mudah menyebut nama-nama kerajaan di Jawa, tetapi membedakan Kedutan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang akan tergagap, bahkan masih banyaak yang kaget jika Pabrik Pupuk itu sebenarnya berdiri di Petilasan Istana Kesultanan Palembang, Benteng Kuto juga dipaksa meyakini teori bahwa raja paling masyur di Sriwijaya adalah Bala Putra Dewa, seorang keturunan Wangsa Syailendra,adik ratu Holing Kalingga. Ia menjadi raja di Sriwijaya karena kesal dengan keputusan sang kakak, Pramodawardhani yang menikahi Raja Hindu, Rakai Pikatan sampe perang deh. Sang Adek kalah dan pindah ke Swarna Bumi,membangun kerajaan menjadi besar sampai namanyapun diabadikan dalam sebuah prasasti yang dikeluarkan oleh seorang raja bernama Dewapaladewa atas nama Balaputradewa. Prasasti tersebut ditemukan di Nalanda, India bagian timur negara bagian Bihar. Isinya tentang pendirian bangunan atau tempat ibadah di Nalanda oleh Raja Balaputradewa. Meski teori mengenai siapa Bala Putra Dewa, atau bahkan Dinasti Syailendra sebenarnya memang berasal dari Sumatra bukansebaliknya juga berkembang, tetapi bukan itu yang saya pelajari saat saya sekolah ke saur sepuh, saya dulu sempat penasaran dengan nama kerajaan Madangkara. Karena salamnya "sampurasun", saya kira berada di tanah Sunda, apalagi petualangannya sampai bertemu Biksu Tibet yang tertantang dengan kesaktian Brama yang dibuat kesal dengan saya yang bertanya mengenai kerajaan Madangkara ini. Saya ingat betul ekspresi para tua-tua yang kesal dengan saya jika bertanya demikian, apalagi salah satu judulnya adalah "Banjir Darah di Bubat". Saya yang lahir dan besar di Palembang,tetapi suku mayoritas di Kampung saya hanya Jawa dan Tionghoa, jadi mendapat pemahaman penuturan pun malah lebih pada babad tanah jawa. Mendapat penjelasan dengan lancar mengenai kisah perang Bubat, yang menurut versi mereka yang asli,bukan fiksi seperti saur sepuh. rasa penasaran saya berakhir,Saur sepuh dengan kisah ksatria Madangkara dengan ajian sakti serat jiwa benar-benar fiksi,tak ada satupun benar kerajaan yang disebut pun tidak pernah saya temukan di buku teks sekolah. Hingga obrolan ringan saat ngopi, eh saya ngeteh kok menyebutkan bahwa ada kerajaan maritim yang kuat dengan perdagangannya di Pantai Timur Sumatera bernama Kantoli, dengan penuturannya adalah kerajaan itu adalah kerajaan yang menaklukkan Madangkara, yang menyebabkan Brama Kumbara berlatih kanuragan siang dan malam demi mengembalikan kejayaan Madangkara yang diinvasi oleh Kuntala. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Metodeyang digunakan adalah mengumpulkan cerita/tombo yang ada di masyarakat dan penelusuran fakta yang mendukung tombo tersebut. Kerajaan tertua di Pulau Jawa berdasarkan bukti arkeologis adalah kerajaan Salakanegara dibangun abad ke-2 Masehi yang terletak di Pantai Teluk Lada, Pandeglang Banten. Diduga kuat mereka berimigrasi dari Sumatra.
- Kerajaan Kutai Kartanegara berbeda dengan Kerajaan Kutai Martapura yang disebut-sebut sebagai kerajaan Hindu tertua di Nusantara dan sudah ada sejak abad ke-4 Masehi. Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara mulai eksis pada abad ke-14 sebelum menjadi kesultanan atau memeluk Kartanegara mulai menjadi kerajaan Islam sejak tahun 1575. Raja yang menjadi sultan pertamanya adalah Aji Raja Mahkota Mulia Alam. Nantinya, Kesultanan Kutai Kartanegara menganeksasi wilayah Kerajaan Kutai Martapura dan menjadi satu sejarah itu seperti diungkapkan oleh Muhammad Sarip melalui buku Dari Jaitan Layar sampai Tepian Pandan Sejarah Tujuh Abad Kerajaan Kutai Kertanegara 2018 yang menyebut bahwa sejak 1635, nama Kerajaan Kutai Kartanegara ing Martapura mulai & Letak Kerajaan Kerajaan Kutai Kartanegara didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti yang menjadi raja pertamanya sejak tahun 1300 hingga 1325 Masehi. Semula, kerajaan ini menganut ajaran website Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, pusat kerajaan ini awalnya berlokasi di Jahitan Layar, lalu pindah ke Tepian Batu, Kutai Lama kini termasuk wilayah Anggana, Kabupaten Kuta Kartanegara atau Kukar di Kalimantan Timur hingga tahun catatan Mees dalam De Kroniek van Koetai Tekstuitgave Met Toelichting 1935 yang merunut Kakawin Nagarakretagama, sebutan awal Kutai Kartanegara adalah "Kute" dan pernah menjadi bagian dari wilayah juga Sejarah Hidup Gajah Mada, Mahapatih Majapahit, & Sumpah Palapa Sejarah Kutai Martapura dan Prasasti Kerajaan Tertua di Indonesia Sejarah Kabupaten Tuban Bermula dari Ronggolawe vs Majapahit Seiring dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit pada paruh kedua abad ke-16 lantaran serangan dari Kesultanan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa, pengaruh Hindu di Kerajaan Kutai Kartanegara pun ikut Islam pun mulai menyebar luas ke Nusantara dan mempengaruhi kerajaan-kerajaan yang sebelumnya memeluk agama Hindu, Buddha, atau ajaran leluhur, tak terkecuali Kerajaan Kutai Raja Mahkota Mulia Alam 1545-1610 adalah penguasa Kutai Kartanegara pertama yang memeluk Islam, yakni pada 1575. Selain itu, pengaruh Islam di kawasan ini semakin kuat seiring hadirnya para Kutai Kertanegara sebagai kerajaan Islam di Kalimantan Timur semakin kuat saat dipimpin oleh Sultan Aji Muhammad Idris 1735-1778. Aji Muhammad Idris, menurut Sutrisno Kutoyo dalam Sejarah Daerah Kalimantan Timur 1978, adalah penguasa pertama di Kutai yang menyandang gelar dari situs Kesultanan Kutai Kartanegara, ketika Sultan Aji Muhammad Idris memimpin, ibu kota kerajaan dipindahkan dari Kutai Lama ke Pemarangan kini Desa Jembayan, Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Baca juga Sejarah Pemberontakan Ra Kuti yang Ditumpas Gajah Mada Fitnah Pemberontakan Lembu Sora di Kerajaan Majapahit Kontroversi Sejarah Pemberontakan Ra Semi di Majapahit Menaklukkan Kutai Martapura Setelah sekian lama hidup berdampingan, perselisihan antara dua kerajaan di Kalimantan Timur, yaitu Kutai Kartanegara dan Kutai Martadipura mulai muncul pada abad ke-16 itu, Kerajaan Kutai Martapura yang menganut Hindu dipimpin oleh Dharma Setia, sedangkan Kesultanan Kutai Kartanegara yang sudah memeluk Islam berada pada era pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji bukunya, Muhammad Sarip menerangkan bahwa Kesultanan Kutai Kartanegara memenangkan perang dan menguasai wilayah Kerajaan Kutai Martapura pada 1635. Kemenangan tersebut menandai sejarah baru yakni dengan munculnya Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martapura. Baca juga Sejarah Runtuhnya Kesultanan Mataram Islam & Daftar Raja-raja Kesultanan Aceh Sejarah Masa Kejayaan dan Peninggalan Sejarah Kesultanan Demak Kerajaan Islam Pertama di Jawa Kiprah Aji Imbut & Kebangkitan Sultan Aji Muhammad Idris 1735-1778 adalah pemimpin Kesultanan Kutai Kartanegara yang paling keras melawan penjajahan VOC atau Belanda, bahkan hingga mengorbankan nyawa saat berjuang bersama Sultan Wajo di Sulawesi Sultan Idris pada 1778 meninggalkan perselisihan di Kesultanan Kutai Kartanegara. Pangeran Aji Kedo merebut kekuasaan yang seharusnya diberikan kepada Pangeran Aji Imbut sebagai putera gelar Sultan Aji Muhammad Aliyeddin 1778-1780, Aji Kedo menobatkan dirinya menjadi Sultan Kutai Kartanegara penerus Sultan Aji Imbut tidak tinggal diam. Dua tahun berselang, ia merebut kembali takhta yang menjadi haknya dengan bantuan para pengikut ayahnya dan orang-orang Bugis dari Kesultanan menghadapi Aji Imbut, Aji Kedo meminta bantuan VOC. Namun, usahanya sisa-sisa sehingga Aji Imbut berhasil memenangkan peperangan pada juga Sejarah Pemberontakan DI-TII Kartosoewirjo di Jawa Barat Sejarah Peristiwa PKI Madiun 1948 Latar Belakang & Tujuan Musso Sejarah Perang Aceh Kapan, Penyebab, Proses, Tokoh, & Akhir Pangeran Aji Imbut resmi menjadi raja Kesultanan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin 1780-1816 sesuai yang dikehendaki oleh mendiang Sultan Aji Muhammad Muslihuddin melakukan pemindahan ibu kota kerajaan ke daerah Tepian Pandan pada 28 September 1782. Hingga saat ini, pusat Kutai Kartanegara masih berada di lokasi tersebut, yakni di Tenggarong, Kalimantan Kutai Kartanegara bertahan cukup lama dengan segala dinamikanya selama masa penjajahan Belanda hingga Jepang di tahun setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, yakni pada 1947, Kesultanan Kutai Kertanegara berstatus Daerah Swapraja dan masuk ke dalam Federasi Kalimantan juga Sejarah Runtuhnya Singasari dan Pemberontakan Jayakatwang Tahun Berapa Sejarah Kerajaan Majapahit Berdiri & Terletak di Mana? Sejarah Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda Tanggal 27 Desember 1949 seiring pengakuan kedaulatan Indonesia dari Belanda, wilayah Kesultanan Kutai Kertanegara tergabung dalam Republik Indonesia Serikat, lalu menjadi Daerah Istimewa Kutai setingkat 1959, wilayah Daerah Istimewa Kutai dipecah menjadi 3 Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, serta Kota 21 Januari 1960 dalam Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai di Tenggarong, dilakukan serah terima pemerintahan dari Sultan Aji Muhammad Parikesit kepada Bupati Kutai, Wali kota Samarinda, dan Wali Kota Balikpapan. Dengan demikian, pemerintahan Kesultanan Kutai Kertanegara sebagai kerajaan resmi kemudian, tepatnya pada 22 September 2001, Kesultanan Kutai Kartanegara bangkit kembali. Aji Praboe Anoem Soerya Adiningrat ditetapkan sebagai raja bergelar Sultan Aji Muhammad Salehuddin II. Namun demikian, seperti kerajaan-kerajaan lainnya di Indonesia, Kesultanan Kutai Kartanegara tidak memiliki wewenang politik dan menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.Baca juga Sejarah Majapahit Corak Agama Kerajaan, Toleransi, & Peninggalan Sejarah Tarumanegara, Purnawarman & Prasasti Peninggalannya Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Pendiri, Masa Jaya, & Peninggalan Daftar Sultan Kutai Kartanegara 1. Aji Batara Agung Dewa Sakti 1300-1325 2. Aji Batara Agung Paduka Nira 1325-1360 3. Aji Maharaja Sultan 1360-1420 4. Aji Raja Mandarsyah 1420-1475 5. Aji Pangeran Tumenggung Bayabaya 1475-1545 6. Aji Raja Mahkota Mulia Alam 1545-1610 7. Aji Dilanggar 1610-1635 8. Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa 1635-1650 9. Aji Pangeran Dipati Agung 1650-1665 10. Aji Pangeran Dipati Maja Kusuma 1665-1686 11. Aji Ragi atau Ratu Agung 1686-1700 12. Aji Pangeran Dipati Tua 1700-1710 13. Aji Pangeran Anum Panji Mendapa 1710-1735 14. Aji Muhammad Idris 1735-1778 15. Aji Muhammad Aliyeddin 1778-1780 16. Aji Muhammad Muslihuddin 1780-1816 17. Aji Muhammad Salehuddin 1816-1845 18. Aji Muhammad Sulaiman 1850-1899 19. Aji Muhammad Alimuddin 1899-1910 20. Aji Muhammad Parikesit 1920-1960 21. Haji Aji Muhammad Salehuddin II 1999-2018 22. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat 2018-sekarang - Sosial Budaya Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Iswara N Raditya
TerungkapSejarah Kerajaan Madangkara Dan Masa KemasanyaTerungkap Sejarah Kerajaan Madangkara Dan Masa KemasanyaTerungkap Sejarah Kerajaan Madangkara Dan Mas

- Kutai Martadipura merupakan kerajaan bercorak Hindu pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, atau lebih tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Dilansir dari Kebudayaan dan Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia yang ditulis oleh Anton Dwi Laksono, Kutai Martadipura berdiri sejak abad ke-4 Masehi. Keberadaan kerajaan ini dibuktikan melalui penemuan prasasti Yupa di daerah menjadi raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Kutai. Ia diduga sebagai seorang kepala suku yang akhirnya mengubah sistem politik setelah ajaran Hindu-Buddha masuk ke daerah tersebut. Baca juga 7 Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa, Wisata Religi hingga Keraton Masa kejayaan Kutai Martadipura Berdasarkan kisah yang tertulis di Prasasti Yupa, Kerajaan Kutai berhasil meraih puncak kejayaan di bawah pimpinan Maharaja Mulawarman. Ia naik takhta untuk menggantikan sang ayah, Raja Aswawarman. Mulawarman berhasil memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai. Di masa jaya ini, Kutai disebut-sebut telah menguasai hampir seluruh bagian Pulau juga Kerajaan Kutai Masa Kejayaan, Silsilah Raja, dan Peninggalan Tak hanya itu, penduduk juga hidup dengan tenteram dan sejahtera selama masa kekuasaan Mulawarman. Lokasi kerajaan yang begitu strategis juga menunjang perkembangan Kutai secara pesat. Kerajaan ini terletak di jalur perdagangan antara China dan India. Perniagaan mejandi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan ekonomi masyarkat selain pertanian. Keruntuhan Kerjaan Kutai Martadipura Masa kejayaan Kutai ini sayangnya harus berakhir pada masa kekuasaan Maharaja Dharma Setia. Bahkan pada 1365, Sang Maharahaja tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Dengan tewasnya Dharma Setia, Kerajaan Kutai Martadipura pun runtuh dan dikuasai oleh Kutai Kartanegara. Kerajaan yang juga disebut Negarakertagama ini kemudian berubah menjadi kerajaan Islam. Baca juga Raja-Raja Kerajaan Kutai Sejak tahun 1735, Raja Kutai Kartanegara diubah bergelar sultan. Kerajaan itu pun berubah menjadi kesultanan.

Sribaginda kuntala mengutus gusti Ayu Dewi mantili putri Tumenggung adalapa Untuk menjadi senopati di kerajaan madangkara tetapi kehadiran tidak di Kehendaki gusti gardika raja madangkara Dan senopati kendala . dan mereka berusaha untuk menyingkirkan mantili Tonton youtube saur sepuh perjalanan berdarah episode 1 full move : NONTON FILM.CANNEL Jangan lupa like , komen & subscribe Selamat

TURUN BANTAYAN - Saur Sepuh merupakan cerita tentang perjalanan seorang pendekar sakti bernama Brama Kumbara yang kelak menjadi raja di salah satu kerajaan di wilayah selatan bernama Madangkara. dengan mengambil latar pada masa pemerintahan raja Hayam Wuruk pada zaman kerajaan Hindu Buddha Majapahit di Nusantara. Sinopsisnya yaitu, Seorang tokoh silat sakti mandraguna dari golongan putih Sejarah Singkat Tentang Saur Sepuh [Kerajaan Madangkara Brama Kumbara] .Ia seorang pendekar yang menguasai berbagai ilmu kesaktian. Brama secara darah masih keturunan Raja Madangkara. Ayahnya bernama Darmasalira. Kakek Astagina, guru dan juga kakek Brama ini dulunya pernah pula menjadi Raja Madangkara. Ibu Brama bernama Gayatri. Gayatri lah yang sebenarnya adalah keturunan dari trah keluarga Kerajaan Madangkara. Ayah kandung Brama tewas dibunuh oleh perampok yang akan menyerang kampung mereka Jamparing. Setelah menjanda, Gayatri diperistri oleh Tumenggung Ardalepa, seorang bangsawan dan pejabat dari Kuntala. Dari perkawinan ini, lahirlah Mantili, adik satu ibu lain ayah dari Brama. Brama akhirnya menjadi Raja Madangkara karena dia jugalah yang memimpin pergerakan nasionalis Madangkara melawan pasukan perang Kuntala. Dengan persekutuannya bersama beberapa kerajaan kecil lain yang juga menjadi jajahan Kuntala, terbentuklah pasukan perang Dewangga yang mampu menghancurkan Kuntala. Brama kecil saat suasana perang dan melarikan diri diselamatkan dan dididik langsung oleh Kakek Astagina, seorang pendekar tua sakti yang sebenarnya merupakan kakeknya sendiri dan pernah menjadi raja Madangkara. Dari kakek Astagina inilah Brama memperoleh banyak ilmu kesaktian tingkat tinggi seperti Ajian Bayu Bajra, Tapak Saketi, Tikki Ibeng, Malih Rupa dan ilmu pamungkas yang bernama Serat Jiwa sebelum akhirnya kelak setelah menjadi raja, Brama kembali menciptakan ilmu baru yang kesaktiannya diatas serat jiwa, bernama Lampah Lumpuh Guru Brama hanya seorang yaitu Kakek Astagina. Tidak ada guru lain di luar itu. Apalagi punya guru seorang wanita bernama Sekar Tanjung! Dari semua ilmu kesaktian yang dimiliki oleh kakek Astagina, hanya satu ilmu yang tidak mau diwarisi oleh Brama, yaitu aji kentut semar. Brama memiliki pedang biru yang merupakan warisan Kakek Astagina kepada Panglima Bernawa. Pedang biru ini memiliki kembaran yaitu Pedang Merah. Pedang Biru sendiri bukan pedang pusaka yang terlalu hebat seperti digambarkan dalam sinetron Brama Kumbara 2013. Pedang biru hanyalah pedang biasa yang diberikan kekuatan sakti oleh Kakek Astagina. Baca Juga kolosal rakyat 2 Tutur Tinular Manakala pedang biru dan pedang merah disatukan, keduanya akan patah. Di dalam pedang biru terdapat gulungan kertas yang berisi silsilah Raja Raja Kerajaan Madangkara dan di dalam pedang merah terdapat surat dari Kakek Astagina Raja ketiga Kerajaan Madangkara. Dari gulungan inilah kelak Brama mengetahui identitas dirinya sebagai salah satu keturunan raja Madangkara yang sah. Brama memimpin pasukan revolusi bersama dengan Gotawa dan orang-orang yang satu tujuan dengan mereka. Perjuangan kemerdekaan Madangkara ini didukung penuh oleh Tumenggung Ardalepa dan Gayatri, ayah angkat dan ibu kandung adalah seorang pejabat Guntala yang sebenarnya membenci penjajahan dan penzaliman terhadap rakyat kecil. Oleh sebab itulah, Ardalepa justru dekat dengan rakyat Madangkara. Seperti juga Ardalepa, sosok Brama sangat dekat dengan rakyat Madangkara, semua orang mengasihinya. Hubungan baiknya secara pribadi sebagai seorang pendekar dengan para tokoh rimba persilatan membuat Brama laksana sosok yang ditakuti oleh kawan maupun lawan. Begitupula hubungan diplomatik kerajaan yang ia bangun terhadap kerajaan tetangga sangat baik. Madangkara tidak pernah terlibat konflik dengan kerajaan manapun disekitarnya seperti Pajajaran, Tanjung Singguruh, Niskala, Sumedang Larang, Ajong Kidul, Selimbar, Majapahit dan sebagainya. Bahkan senopati Ranggaweni dari kerajaan Pajajaran merupakan salah satu sahabat dekatnya. Sosok Brama Kumbara sebagai seorang pejuang kemerdekaan Madangkara dibagian awal cerita sandiwara radio ini akhirnya harus berhadapan dengan kesaktian milik Tumenggung Gardika dari Kuntala. Brama kalah dalam pertarungan itu. Gardika ternyata menguasai ajian Serat Jiwa. Sebuah ajian kegidjayaan tertinggi saat itu. Sementara Brama sendiri sama sekali belum menguasainya. Dengan kondisi yang terluka parah, Brama diselamatkan oleh Rajawali raksasa sahabatnya dan ia digodok dalam Kolam Lumpur Bergolak yang terdapat di Goa Pantai Selatan. Kemudian, Di dalam Goa Pantai Selatan tersebut, Brama tidak sengaja menemukan kitab Ajian Serat Jiwa di dalam sebuah peti batu tempat yang biasa digunakan oleh Kakek Astagina bersemedi. Ajian Serat Jiwa sendiri ternyata merupakan sebuah ajian yang diciptakan oleh Kakek Astagina bersama dua orang saudara seperguruannya. Akhirnya Brama berhasil menguasai Ajian Serat Jiwa sampai tingkat 10 yang merupakan tingkat tertinggi Ajian Serat Jiwa. Gardika yang juga menguasai Ajian Serat Jiwa sampai tingkat 10 akhirnya kembali bertempur melawan Brama, tetapi dalam duel maut berikutnya itu Gardikalah yang tewas…. tubuhnya hancur menjadi tepung. Meski Ajian Serat Jiwa yang mereka gunakan ada dalam tingkatan yang sama, Brama lebih unggul berkat keputihan niatnya dalam menggunakan ilmu tersebut. Memang saat itu Kitab Ajian Serat Jiwa tersebar luas dan banyak pendekar mampu menguasainya, namun kebanyakan tidak bisa menguasai sampai tingkat tertinggi. . Misalnya diceritakan juga tentang sosok Miranti Si Kelabang Hitam yang menjadi musuh Mantili, menguasai ilmu serat jiwa hanya sampai tingkat 2, Jasiun salah seorang yang ikut memperebutkan Pedang Setan setelah dicuri Dewa Maut dan direbut oleh Ki Naga hanya sampai tingkat 4, Mantili sendiri hanya sampai tingkat 6, Harnum dan Pramitha kedua istri Brama Kumbara maupun Patih Kandara yang kelak menjabat menggantikan Patih Gotawa dijaman pemerintahan Prabu Wanapati hanya sampai tingkat 8, Soma Wikarta salah satu murid utama Mantili dari padepokan gunung wangsit hanya sampai tingkat 9. Hanya Brama, Jaka Lumayung kakak seperguruan Brama, Gardika, dan tentu saja Kakek Astagina serta dua saudara seperguruannya sendiri yang menguasai sampai tingkat 10. Nenek Lawu, guru Lasmini yang sempat menjadi musuh Brama dan Mantili, hanya menguasai intisari Ajian Serat Jiwa saja namun ia tidak menguasai ilmu serat jiwa itu sendiri. Ketika ia sudah menjadi raja Madangkara, kelak makam kakek Astagina yang ada digoa pantai selatan, dipugar oleh Brama hingga menjadi pesanggrahan. Dalam proses pembuatan pesanggrahan ini yang diketuai oleh Tumenggung Ajisanta, sempat diganggu oleh gerombolan setan merah yang merupakan orang-orang sewaan Kuntala yang dendam dengan Madangkara. Pada peristiwa itu, Brama sampai pada puncak murkanya sehingga berubah menjadi raksasa Buto Agni. Amarah Brama yang meledak-ledak atas hancurnya goa pantai selatan ini akhirnya bisa dipadamkan oleh Mantili, adik kandung Brama lain ibu, setelah ia menangis dikaki Buto Agni. Setelah peristiwa ini, pengerjaan pesanggrahan kramat di goa Pantai Selatan itu diteruskan dibawah pengawasan langsung Patih Gotawa dan Panglima Ringkin, panglima perang Madangkara. Sementara Brama Kumbara sendiri bersama Mantili mengejar pelaku perusakan. Kisah perselisihan Brama bersama tokoh-tokoh Madangkara dengan orang-orang Kuntala yang dendam atas kekalahan kerajaannya itu terus berlanjut sampai kemudian mengantarkan pertemuan Brama pada Kijara dan Lugina. Keduanya murid-murid utama Panembahan Pasupati dari gunung saba. Panembahan Pasupati adalah keturunan adipati Natasuma yang menguasai ilmu Waringin Sungsang. Sebuah ilmu kedigjayaan yang mampu mengalahkan ajian Serat Jiwa tingkat 10. Dari pertemuan ini Brama untuk kedua kalinya setelah ia melawan Gardika diawal kemerdekaan Madangkara, kembali menemui kekalahan. Tapi tidak butuh waktu lama bagi Brama untuk mendapatkan teknik mengalahkan aji Waringin Sungsang. Ia bahkan berhasil menemukan titik lemah ilmu itu. Dengan melihat pertarungan antara ular saba dan burung srigunting, dimana ular saba yang menggunakan teknik aji Waringin Sungsang berhasil dikalahkan oleh burung srigunting. Akhirnya Brama menemukan sebuah teknik. Teknik itu dinamainya ilmu Srigunting. Ilmu ini nantinya diajarkan Brama pula kepada Mantili untuk menghadapi Lugina dan Lasmini. Namun Brama tidak puas bila hanya bisa menemukan titik lemah aji waringin sungsang saja tanpa membuat orang yang menggunakannya dijalan yang salah bisa bertobat. Akhirnya, Brama menemukan ilmu baru bernama Lampah Lumpuh. Melalui ilmu inilah nantinya Brama berhasil mengalahkan orang-orang dari Gunung Saba seperti Kijara dan Lugina. Setelah kekalahan telaknya dari Brama, Kijara dan Lugina akhirnya berbalik menjadi orang-orang yang paling melindungi Brama dari semua ancaman. Terakhir keduanya diceritakan tewas terbunuh oleh Bhiksu Kampala yang datang dari Tibet untuk menjajal ilmu Brama. Setelah mewariskan singgasananya pada Wanapati, Brama kemudian mengundurkan diri ke goa pantai selatan sampai wafatnya. Tentang Rajawali Sakti Burung Rajawali raksasa ini dikenal sewaktu Brama masih kecil, ketika digembleng oleh Kakek Astagina di Gua Pantai Selatan. Ketika Brama bersama Kakek Astagina sedang berbincang di tepi pantai, mereka dikejutkan oleh kedatangan seekor rajawali raksasa yang terbang melintas di depan mereka. Sejak pertama jumpa itu, Brama sudah jatuh cinta’ dan ingin terbang naik rajawali. Tentu saja itu tak ditanggapi serius oleh Kakek Astagina, “Ya, moga-moga saja rajawali itu mau membawamu terbang….” katanya; tetapi sekaligus Kakek pun memperingatkan agar jangan membuat masalah dengan binatang besar dan kuat itu karena bisa berbahaya. Beberapa kali mereka melihat rajawali itu melintas. Suatu ketika karena saking penasarannya, Brama yang sudah bertambah besar itu bersuit memanggil rajawali itu. Rajawali cilingukan, lalu datang menyerang. Terjadi pertarungan sengit dan kemudian Brama menclok’ di punggung rajawali itu dibawa terbang tetapi tetap kokoh bertahan. Akhirnya Rajawali itu menyerah’… ia tak lagi menyerang, lalu pergi setelah terbang berputar tenang seolah memberi penghormatan. Sejak itu pun mereka bersahabat… Brama dapat memanggil rajawali dengan suitannya dan Rajawali itu pun menjadi tunggangannya. Disini kisah pertemuan Brama dan burung rajawalinya itu memiliki kemiripan dengan versi sinetron versi 2013, hanya saja disana sosok Kakek Astagina diubah menjadi Sekar Tanjung. Di kemudian hari, dalam tapa semedinya, Brama mengenali Rajawali Saktinya itu sebagai titisan Dewa Brahma. Brama pernah memberikan sebuah kendi wasiat pada Bongkeng, salah satu abdi terbaik Mantili. Dimana ketika kendi itu dilempar, akan bermunculan rajawali-rajawali kecil yang bisa menyelamatkan Bongkeng dari bahaya. Tokoh JAKA LUMAYUNG Ini adalah kakak seperguruan Brama. Jaka Lumayung merupakan putra dari Ki Arya Gandar Sametan yang merupakan saudara seperguruan Kakek Astagina, guru Brama. Jaka Lumayung ini kemudian hari, mendirikan dan memimpin Padepokan Serat Jiwa di kerajaan Pajajaran. Ia pernah datang bersama Brama ke Gunung Saba untuk menjajal Ajian Waringin Sungsang pada Panembahan Pasupati, guru dari Kijara dan Lugina, dan hasilnya, Jaka Lumayung kalah. Brama kemudian menemukan Ilmu Lampah-Lumpuh di perguruan milik Jaka Lumayung ini, Jaka Lumayung juga yang dengan setia merawat Brama dalam proses penciptaan ilmu barunya itu di Pajajaran. Dibawah pengawasan Jaka Lumayung, Brama bersemedi seraya berpuasa selama 40 hari lamanya. KELABANG HITAM Nama aslinya adalah Miranti. Dia adalah musuh besar Mantili waktu muda. Miranti pernah mengobrak-abrik Padepokan Gunung Wangsit milik Mantili dan mencuri Kitab Ajian Serat Jiwa di perguruan itu dengan bersekongkol dengan murid Mantili yang bernama Soma Wikarta. Mantili pernah dihajar kalah oleh Kelabang Hitam dengan Ajian Serat Jiwa tingkat 2. Dalam pertarungan itu, Mantili nyaris tewas. Ia diselamatkan oleh Jaka Lumayung, kakak seperguruan Brama Kumbara. Dibawah asuhan Jaka Lumayung, Mantili lalu memperdalam Ajian Serat Jiwanya sampai tingkat 3, dan dengan ilmu itu akhirnya ia dapat membinasakan Si Kelabang Hitam. Sampai akhir hidupnya, Mantili menguasai Ajian Serat Jiwa hanya sampai tingkat 6 saja, terakhir ia menggunakan ilmu ini ketika berhadapan dengan Mariba, seorang pendekar dari Gunung Saba yang hendak memperkosa dan mengambil pedang setan miliknya. Mantili juga pernah dikalahkan oleh Kijara dan Lugina yang memiliki ilmu Waringin Sungsang. KANDARA Ia orang Guntala yang berhasil menyusup ke Madangkara dan menjadi pejabat di sana, bahkan sampai menjadi Patih di Madangkara pada generasi kedua yaitu setelah Brama mangkat dan digantikan oleh putra kandungnya dari Harnum yang bernama Wanapati. Kandara mengadu domba Prabu Wanapati dengan Pangeran Paksi Jaladara, putra Mantili dan Gotawa. Sempat terjadi perang saudara di antara keduanya. Untung bisa didamaikan oleh Raden Bentar dan Garnis, dua anak angkat Brama dari istri keduanya, Pramitha. Patih Kandara ini menguasai Ajian Serat Jiwa Sampai tingkat ke 8. Kandara akhirnya tewas melawan Soma Wikarta, mantan murid Mantili yang pernah berkhianat dimasa Klabang Hitam, yang menguasai Ajian Serat Jiwa sampai tingkat 9. Itulah beberapa sinopsis yang kami ambil dalam garis besarnya saja perjalanan kisah dari seorang tokoh sakti mandraguna yang bernama Brama Kumbara, Nara Sumber; Wikipedia

KISAHKERAJAAN MADANGKARA. Cerita tentang Saur Sepuh merupakan suatu kisah sandiwara pada tahun 1980-an yang sering disiarkan melalui media pendengaran radio di Indonesia. Cerita Saur Sepuh banyak mengambil kisah pada zaman kerajaan Hindu Buddha Majapahit di Nusantara pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. 01 Nov, 2021 Kisah ini dimulai saat kerajaan kuntala takluk oleh pasukan perang. Kerajaan medang kamulan i di kuasai sana terletak di hulu sungi lusi . Kisah ini dimulai saat kerajaan kuntala takhluk oleh pasukan perang. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Streaming Brama Kumbara - Episode 21 Vidio from Rajawali bahkan kemudian menunjukkan kepada brama di mana. Kerajaan medang kamulan i di kuasai sana terletak di hulu sungi lusi . Demi mengembalikan kejayaan madangkara yang diinvasi oleh kuntala. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Pada brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara yang pada awal kisah diceritakan tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Mayoritas sejarawan berpendapat, kuntala terdapat di pantai timur sumatera. Sinetron ini menceritakan brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara dimana kerajaan tersebut tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Dari kerajaan madangkara yang berniat mendamaikan pertikaian kerajaan pamotan . Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Saur sepuh itu menarikminat saya memahami perkembangan kerajaan di. Dari kerajaan madangkara yang berniat mendamaikan pertikaian kerajaan pamotan . Kisah ini dimulai saat kerajaan kuntala takluk oleh pasukan perang. Sinetron ini menceritakan brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara dimana kerajaan tersebut tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Mayoritas sejarawan berpendapat, kuntala terdapat di pantai timur sumatera. Pada brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara yang pada awal kisah diceritakan tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Demi mengembalikan kejayaan madangkara yang diinvasi oleh kuntala. Nia kurnia sholihat irfan* kerajaan sriwijaya kebanggaan masa. Menurut kisah, setelah runtuhnya kerajaan majapahit, muncul kerajaan islam yang berkembang cukup. Kisah ini dimulai saat kerajaan kuntala takhluk oleh pasukan perang. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan. Kisah ini dimulai saat kerajaan kuntala takluk oleh pasukan perang. Saur sepuh itu menarikminat saya memahami perkembangan kerajaan di. Kerajaan medang kamulan i di kuasai sana terletak di hulu sungi lusi . Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Dari kerajaan madangkara yang berniat mendamaikan pertikaian kerajaan pamotan . Streaming Brama Kumbara - Brama Kumbara - EP 48 Vidio from Rajawali menunjukkan kepada brama dimana tersimpan kitab asli ajian serat. Seorang pewaris tahta kerajaan madangkara yang pada awal kisah . Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Kisah ini dimulai saat kerajaan kuntala takhluk oleh pasukan perang. Pada brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara yang pada awal kisah diceritakan tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Mayoritas sejarawan berpendapat, kuntala terdapat di pantai timur sumatera. Kisah ini dimulai saat kerajaan kuntala takhluk oleh pasukan perang. Rajawali bahkan kemudian menunjukkan kepada brama di mana. Dari kerajaan madangkara yang berniat mendamaikan pertikaian kerajaan pamotan . Saur sepuh itu menarikminat saya memahami perkembangan kerajaan di. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Sinetron ini menceritakan brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara dimana kerajaan tersebut tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan. Menurut kisah, setelah runtuhnya kerajaan majapahit, muncul kerajaan islam yang berkembang cukup. Nia kurnia sholihat irfan* kerajaan sriwijaya kebanggaan masa. Kerajaan medang kamulan i di kuasai sana terletak di hulu sungi lusi . Rajawali menunjukkan kepada brama dimana tersimpan kitab asli ajian serat. Pada brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara yang pada awal kisah diceritakan tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Demi mengembalikan kejayaan madangkara yang diinvasi oleh kuntala. Sinetron ini menceritakan brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara dimana kerajaan tersebut tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Seorang pewaris tahta kerajaan madangkara yang pada awal kisah . Kisah ini dimulai saat kerajaan kuntala takhluk oleh pasukan perang. Rajawali bahkan kemudian menunjukkan kepada brama di mana. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Streaming Brama Kumbara - Brama Kumbara - EP 48 Vidio from Nia kurnia sholihat irfan* kerajaan sriwijaya kebanggaan masa. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan. Kerajaan medang kamulan i di kuasai sana terletak di hulu sungi lusi . Sinetron ini menceritakan brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara dimana kerajaan tersebut tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Mayoritas sejarawan berpendapat, kuntala terdapat di pantai timur sumatera. Saur sepuh itu menarikminat saya memahami perkembangan kerajaan di. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Pada brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara yang pada awal kisah diceritakan tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Menurut kisah, setelah runtuhnya kerajaan majapahit, muncul kerajaan islam yang berkembang cukup. Demi mengembalikan kejayaan madangkara yang diinvasi oleh kuntala. Seorang pewaris tahta kerajaan madangkara yang pada awal kisah . Rajawali menunjukkan kepada brama dimana tersimpan kitab asli ajian serat. Nia kurnia sholihat irfan* kerajaan sriwijaya kebanggaan masa. Sinetron ini menceritakan brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara dimana kerajaan tersebut tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Kisah ini dimulai saat kerajaan kuntala takluk oleh pasukan perang. Mayoritas sejarawan berpendapat, kuntala terdapat di pantai timur sumatera. Dari kerajaan madangkara yang berniat mendamaikan pertikaian kerajaan pamotan . Pada brama kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan madangkara yang pada awal kisah diceritakan tengah dijajah oleh kerajaan kuntala. Kerajaan medang kamulan i di kuasai sana terletak di hulu sungi lusi . Rajawali bahkan kemudian menunjukkan kepada brama di mana. Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan. Kerajaan Madangkara Dan Kuntala Terletak Dimana / Streaming Brama Kumbara - Episode 21 Vidio / Nia kurnia sholihat irfan* kerajaan sriwijaya kebanggaan masa.. Enam kerajaan ini adalah kerajaan madangkara, niskala, sanggam, . Kerajaan medang kamulan i di kuasai sana terletak di hulu sungi lusi . Beberapa fakta dan data yang menguatkan keyakinan bahwa kerajaan. Saur sepuh itu menarikminat saya memahami perkembangan kerajaan di. Menurut kisah, setelah runtuhnya kerajaan majapahit, muncul kerajaan islam yang berkembang cukup. Jadisaya mau tanya dimana tempat pelatihan kerja dalam bidang/kahlian spesifik yg bersertifikasi dan membantu dalam mencari kerja. Press J to jump to the feed. Press question mark to learn the rest of the keyboard shortcuts. Search within r/indonesia. r/indonesia. - Kerajaan Kutai Kartanegara berbeda degan Kerajaan Kutai Martadipura yang berdir sejak abad ke-4 Masehi. Kerajaan Kutai Kartanegara adalah kerajaan bercorak Hindu yang didirikan pada 1300 M di Tepian Batu atau Kutai Lama. Pendiri kerajaan Kutai Kartanegara adalah Aji Batara Agung Dewa Sakti, yang berkuasa antara 1300-1325 ini berubah menjadi kesultanan Islam pada 1575, ketika di bawah kekuasaan Aji Raja Mahkota Mulia Alam. Pada 1635, kerajaan ini berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura yang kala itu diperintah oleh Maharaja Dharma Setia. Sejak saat itu, raja mengubah nama kerajaannya menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara Pada 1300 Kerajaan Kutai Kartanegara didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti yang sekaligus menjadi raja pertamanya hingga 1325 M. Letak kerajaan bercorak hindu ini berdekatan dengan Kerajaan Kutai Martadipura, yang lebih dulu berdiri kawasan Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Akibatnya, sering terjadi perselisihan yang akhirnya memuncak pada abad ke-17 ketika kedua kerajaan terlibat perang. Di bawah Raja Pangeran Sinum Panji Mendapa, Kutai Kartanegara, yang telah berubah menjadi kerajaan Islam, berhasil menaklukkan Kutai Martadipura. Di saat yang sama, Kerajaan Kutai Kartanegara terpaksa tunduk sebagai kerajaan bawahan Kesultanan Banjar. Baca juga Kerajaan Kutai Masa Kejayaan, Silsilah Raja, dan Peninggalan Berubah menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara Aji Raja Mahkota Mulia Alam, yang berkuasa antara 1545-1610 adalah raja Kerajaan Kutai Kartanegara pertama yang memeluk Islam, yakni pada 1575. Namun, Islam baru benar-benar diterima secara luas pada abad ke-17, ketika dibawa oleh Tuan Tunggang Parangan dari Makassar. Karena raja telah memeluk Islam, ia segera membangun sebuah masjid dan membuka pengajaran Islam. Selanjutnya, banyak nama Islami yang akhirnya digunakan oleh raja dan keluarganya. Sebutan raja pun diganti dengan sultan, dan penguasa Kerajaan Kutai Kartanegara pertama yang menggunakan nama Islam adalah Sultan Aji Muhammad Idris 1735-1739. Sultan Aji Muhammad Idris kemudian memindahkan ibu kota kerajaan dari Kutai Lama ke itu, Sultan Idris dikenal sebagai penguasa yang sangat gigih melawan penjajahan Belanda. Ia bahkan wafat di Sulawesi Selatan, saat bertempur melawan VOC bersama rakyat bugis. Baca juga Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai Raja-raja Kerajaan Kutai Kartanegara Aji Batara Agung Dewa Sakti 1300-1325 Aji Batara Agung Paduka Nira 1325-1360 Aji Maharaja Sultan 1360-1420 Aji Raja Mandarsyah 1420-1475 Aji Pangeran Tumenggung Bayabaya 1475-1545 Aji Raja Mahkota Mulia Alam 1545-1610 Aji Dilanggar 1610-1635 Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa 1635-1650 Aji Pangeran Dipati Agung 1650-1665 Aji Pangeran Dipati Maja Kusuma 1665-1686 Aji Ragi 1686-1700 Aji Pangeran Dipati Tua 1700-1710 Aji Pangeran Anum Panji Mendapa 1710-1735 Sultan Aji Muhammad Idris 1735-1778 Sultan Aji Muhammad Aliyeddin 1778-1780 Sultan Aji Muhammad Muslihuddin 1780-1816 Sultan Aji Muhammad Salehuddin 1816-1845 Sultan Aji Muhammad Sulaiman 1850-1899 Sultan Aji Muhammad Alimuddin 1899-1910 Sultan Aji Muhammad Parikesit 1920-1960 Sultan Haji Aji Muhammad Salehuddin II 2001-2018 Sultan Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat 2018-sekarang Baca juga Kesultanan Banjar Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan Keruntuhan Kerajaan Kutai Kartanegara Kemunduran Kerajaan Kutai Kartanegara dapat dirasakan ketika mulai menjadi bawahan Kesultanan Banjar. Mulai 1787, secara de facto kerajaan ini berada di bawah kekuasaan Belanda setelah acara penyerahan kekuasaan dari Kesultanan Banjar. Kemudian pada 1825, atas inisiatif G. Muller yang menjadi residen di Banjarmasin, Kerajaan Kutai Kartanegara diikat secara resmi oleh Belanda. Hal ini dilakukan karena Kutai memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dari hasil batu bara, sarang burung walet, emas, dan hasil hutan. Keadaan kerajaan menjadi semakin terpuruk dengan kedatangan perompak dari Sulu yang mengganggu stabilitas perdagangan dan ekonominya. Hingga masa kependudukan Jepang, status Kerajaan Kutai Kartanegara belum berubah, yakni masih menjadi daerah vasal. Seiring pengakuan kedaulatan Indonesia dari Belanda, wilayah Kesultanan Kutai Kertanegara tergabung dalam Republik Indonesia Serikat. Kemudian pada 21 Januari 1960, pemerintahan Kerajaan Kutai Kertanegara resmi berakhir setelah serah terima dari Sultan Aji Muhammad Parikesit dalam Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai di Tenggarong. Baca juga Prasasti Yupa Fungsi dan Isinya Kerajaan Kutai Kartanegara dihidupkan kembali Pada 1999, Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani Hasan Rais, berniat untuk menghidupkan kembali Kerajaan Kutai Kartanegara. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menghidupkan feodalisme, tetapi untuk melestarikan warisan sejarah dan budaya. Setelah mendapatkan persetujuan presiden, Putra Mahkota Kerajaan Kutai Kartanegara, Sultan Haji Aji Muhammad Salehuddin II dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara. Peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara Kompleks makam sultan Kutai Kartanegara Mahkota emas sultan Kutai Pedang Sultan Kutai Kalung Ciwa Referensi Amarseto, Binuko. 2017. Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta Relasi Inti Media. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bramakumbara 2013 #kerajaan #madangkara genta buana paramitha#gentabuana #bramakumbara #saursepuh #sandiwararadio #sandiwaralinggabuana MALAM itu larut. Sayup terdengar suara jangkrik beradu bunyi dengan radio tua yang mengerang. Itulah sekeping ingatan tentang dua dasawarsa lalu. Kala itu, kurun 1980-an, radio menjadi primadona yang sangat akrab. Segala aktivitas pastilah ditemani suara yang keluar dari mesin kotak itu. Apalagi ada serial Saur Sepuh. Masih ingatkah? Sandiwara radio itu merakyat, akrab di telinga masyarakat Indonesia dari segala umur. Saur Sepuh ialah sandiwara radio yang menjadi legenda terbesar dari sandiwara radio yang pernah ada di Indonesia. Saur Sepuh merupakan karya Niki Kosasih almarhum yang bercerita tentang perjalanan seorang pendekar sakti mandraguna bernama Brama Kumbara yang kelak menjadi raja di salah satu kerajaan di wilayah kulon yang bernama Madangkara. Saur Sepuh mengambil latar pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk pada zaman Kerajaan Majapahit. “Sampurasun.” “Rampes.” Dari serial itulah, sapaan sampurasun dan rampes akrab di telingga pendengar Saur Sepuh. Kalimat itu seolah menjadi lagu wajib ketika seorang dalam lakon itu bersua dengan lakon lain. Di era 80-an, serial drama radio bertema sejarah atau kerajaan, khususnya kerajaan Jawa dan Sunda, sangat populer. Ceritanya seru dan menarik sehingga membuat banyak orang betah bergerombol berlama-lama di depan radio. Lewat sandiwara radio tersebut, secara tidak langsung, saya diajak belajar mengenal beragam kearifan dan budaya yang salah satunya adalah salam sampurasun’. Salam yang terdengar bersahaja, akrab, dan enak didengar sehingga dengan cepat menjadi populer. Bukan hal yang aneh, tentu saja, ketika mengucapkannya pada masyarakat Sunda yang banyak berdiam di daerah Jawa Barat. Banyak yang menganggap sampurasun berarti permisi, sedangkan rampes arti­nya silakan. Namun, ternyata, sampurasun tersebut memiliki arti yang jauh lebih dalam. Ucapan itu banyak memiliki versi makna, tetapi secara umum makna dari kalimat tersebut merujuk pada sebuah ucapan yang berisi kesantuan hidup, maafkanlah aku, sempurnakanlah diriku, bukakanlah pintu untukku. Dalam tulisannya, budayawan Sunda sekaligus Bupati Purwakarta Dedi Mul­yadi mengungkap sampurasun berasal dari kalimat bahasa Sunda sampurna ning ingsuh yang memiliki makna sempurnakan diri Anda’. Kesempurnaan diri ialah tugas kemanusiaan yang meliputi penyempurnaan pandangan, penyempurnaan pendengaran, penyempurnaan pengisapan, dan penyempurnaan pengucapan yang semuanya bermuara pada kebeningan hati. Pancaran kebeningan hati akan mewujud sifat kasih sayang hidup manusia. Masyarakat Sunda menyebutnya sebagai ajaran siliwangi, yakni silih asah, silih asih, silih asuh. Sempurna yang dimaksud yaitu menyempurnakan mata supaya semakin tajam penglihatannya. Menyempurnakan telinga untuk memertajam pende­ngaran. Menyempurnakan lidah supaya tidak asal bicara yang berbuntut bisa menyakiti perasaan orang lain. Pada gilirannya, perwujudan dari nilai tersebut akan melahirkan karakter waspada. Sikap itu bukanlah sikap curiga pada seluruh keadaan, melainkan merupakan manifestasi dari perilaku welas asih. Selalu bersikap tolong-menolong pada sesama hidup. Budaya gotong royong Sikap itu juga melahirkan budaya gotong royong yang dilandasi semangat komunalitas yang bermuara pada kesamaan titik penggerak pada Sang Maha Tunggal. Ada pula pemaknaan lain. Kata sampurasun merupakan singkatan dari sampura hampura yang artinya punten. Kata itu singkatan dari abdi nyuhunkeun dihapunten saya mohon dimaafkan. Dengan demikian, ketika seseorang mengucapkan sampurasun, jawabannya tentu saja rampes yang artinya baik dimaafkan. Dalam adab dan tata kramanya, ketika sampurasun diucapkan, pengucapannya harus disertai dengan merapatkan kedua telapak tangan sambil menghadap kepada orang yang kita sapa. Berkaitan dengan usia, terdapat dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, menghaturkan sikap sembah di depan wajah sambil menunduk. Hal itu dilakukan bila lawan sapa berusia lebih tua. Kedua, menghaturkan sikap sembah di depan dada dengan wajah menunduk. Hal itu dilakukan ketika lawan bicara berusia lebih muda. Sampurasun ialah watak peradaban yang penuh cinta kasih. Ajakan untuk mencapai kesempurnaan itu bermuara dari hati. Selalu diucapkan dari dalam hati yang paling dalam. Sampurasun merupakan kekuatan kata yang bersumber dari hati yang mungkin terucap atau mungkin tidak terucap karena dimensinya bukan saja dimensi ruang, melainkan juga dimensi luar ruang, pada langit kemuliaan diri kita, maafkanlah aku, sempurnakanlah diri, bukakan pintu hatiku. Apa pun pemaknaan sampurasun, yang jelas, kalimat itu ialah kalimat baik dan, tentu, membawa pada kebaikan. Karena itu, perlulah itu dikumandangkan sebagai salah satu bentuk ekspresi kearifan lokal. Dari situlah, Sampurasun World Ethnic Festival 2016 menjadi layak untuk diberi perhatian khususnya sebagai upaya untuk melestarikan ungkapan salam yang berbasis pada kearifan lokal. Bukan hanya melestarikan malah, melainkan juga menyiarkan agar salam khas masyarakat Sunda itu bisa dikenal. Diadakan di Purwakarta, fertival ini semoga bisa membuka mata dunia terhadap budaya Indonesia. M-2 4LTgo.
  • k85owmdd28.pages.dev/352
  • k85owmdd28.pages.dev/112
  • k85owmdd28.pages.dev/108
  • k85owmdd28.pages.dev/321
  • k85owmdd28.pages.dev/116
  • k85owmdd28.pages.dev/325
  • k85owmdd28.pages.dev/236
  • k85owmdd28.pages.dev/255
  • k85owmdd28.pages.dev/246
  • kerajaan madangkara dan kuntala terletak dimana